Program Aspirasi H. Achmad Fathoni Menjadi Solusi, Kini SDN Gandoang 01 Memiliki Meubelair Yang Memadai
Bogorupdate.info – Kondisi fasilitas belajar di SDN Gandoang 01, Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, mendapat perhatian dari anggota DPRD Kabupaten Bogor, H. Achmad Fathoni. Dalam kunjungannya ke sekolah tersebut, ia menemukan masih ada tiga ruang kelas yang belum memiliki Meubelair memadai serta belum tersedianya zona aman sekolah bagi siswa untuk menyeberang jalan.
Menanggapi hal tersebut, H. Achmad Fathoni menyatakan pihaknya sudah mengajukan bantuan Meubelair untuk sejumlah sekolah melalui program aspirasi tahun 2025.
“Kegiatan hari ini kami lakukan untuk memastikan bahwa proposal yang diajukan benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan. Setelah melihat langsung, memang ada tiga ruang kelas di SDN Gandoang 01 yang belum memiliki Meubelair,” jelasnya, Kamis, (13/11/25).
Menurutnya, akibat belum adanya Meubelair, jumlah ruang belajar dan rombongan belajar (rombel) menjadi tidak seimbang.
“Kebutuhan mebeler ini termasuk paling mendesak. Tahun ini baru bisa terealisasi satu ruang, tapi insya Allah dua ruang lainnya akan kami dorong di tahun 2026,” kata Fathoni.
Ia menambahkan, usulan program bantuan Meubelair dari aspirasinya sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan sejak dua bulan lalu, mencakup sekitar 50 ruang kelas dari beberapa sekolah.
“Pihak dinas sudah menerima datanya dan menyampaikan bahwa mulai pekan ini APBD Perubahan 2025 mulai direalisasikan. Mudah-mudahan SDN Gandoang 01 termasuk yang segera mendapat alokasi bantuan,” ujarnya.
Selain fasilitas belajar, Fahtoni juga menyoroti pentingnya zona aman sekolah seperti zebra cross dan penyeberangan yang layak.
“Sejak 2024 saya sudah mengajukan usulan ke Dinas Perhubungan. Sebagian sudah terealisasi, sebagian belum. Untuk 2025 ini kami ajukan kembali, dan sekolah dengan lalu lintas padat seperti SDN Gandoang 01 akan masuk prioritas pembahasan anggaran 2026,” paparnya.
Sebagai langkah sementara, pihak sekolah telah menugaskan petugas untuk membantu siswa menyeberang jalan. Namun, Fathoni menilai langkah itu perlu dibarengi koordinasi lintas sektor.
“Kami di Komisi III akan komunikasikan hal ini dengan Dishub dan pihak Polsek agar ada bantuan pengaturan lalu lintas di jam sekolah. Ini langkah realistis sambil menunggu program resmi terealisasi,” tegasnya.
Ia menegaskan, isu keselamatan dan kenyamanan di lingkungan pendidikan harus menjadi perhatian bersama.
“Ini menyangkut keamanan anak-anak kita. Pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat perlu berkolaborasi agar sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor semakin layak dan aman,” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Sekolah SDN Gandoang 01, Esti Wahyu Mudjiastutik, S.Pd. mengungkapkan, kekurangan Meubelair menjadi persoalan mendesak yang perlu segera ditangani.
“Yang paling urgent itu kekurangan Meubelair untuk tiga ruang kelas. Selain itu, kami juga khawatir dengan keselamatan siswa saat menyeberang jalan karena belum ada zona aman sekolah,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagian siswa berasal dari seberang jalan utama yang ramai lalu lintas, sehingga penyeberangan menjadi hal yang berisiko, terutama pada jam masuk sekolah.
“Saya sendiri pun sering merasa takut saat menyeberang. Apalagi di jam setengah tujuh pagi, kendaraan dari arah tanjakan melaju cukup kencang. Mudah-mudahan ajuan kami bisa segera direalisasikan,” tutupnya.