H. Achmad Fathoni Anggota DPRD Kab. Bogor Fraksi PKS, Turun Langsung Untuk Serap Aspirasi di SDN 02 Klapanunggal

Klapanunggal – Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKS H. Achmad Fathoni melakukan kunjungan kerja ke SDN 02 Klapanunggal, Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Senin (01/09/25). Dalam kunjungan tersebut, ia menerima langsung aspirasi dari Kepala Sekolah terkait kondisi sarana-prasarana sekolah yang dinilai mendesak untuk segera diperbaiki.

Achmad Fathoni menegaskan, pihaknya memang terbiasa membuka ruang komunikasi, baik dari masyarakat maupun penyelenggara layanan publik. “Alhamdulillah, di sini Bu Kepsek nyambung dengan struktur PKS. Awalnya saya dikontak Ketua DPC Klapanunggal yang menyampaikan ada keluhan dari kepala sekolah. Saya izinkan, dan saya sarankan langsung komunikasi agar jelas,” ujarnya.

Ia menjelaskan, undangan dari pihak sekolah menjadi dasar kunjungannya. “Kalau datang tiba-tiba tanpa undangan, bisa salah paham. Tapi karena ini undangan resmi dan menyangkut sarana-prasarana, itu memang bagian dari tugas Komisi III yang saya duduki,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Fathoni juga memberi arahan soal mekanisme pengajuan perbaikan sekolah. Menurutnya, usulan pembangunan biasanya diajukan melalui Musrenbang Desa, lalu dibawa ke tingkat kecamatan hingga kabupaten. Namun, jika jalur tersebut belum berhasil, ia siap membantu melalui jalur DPRD.

“Saya minta Bu Kepsek buat proposal lengkap. Usulan harus ideal, supaya realisasi bisa menyesuaikan. Jangan kecil dari awal, nanti realisasinya bisa lebih kecil lagi. Proposal ini juga harus ditembuskan ke distrik dan DPRD sebagai bahan rapat dengan dinas sarpras,” jelasnya.

Ia menambahkan, masih ada peluang untuk memasukkan usulan ke dalam anggaran perubahan tahun 2025. “Perubahan anggaran tahun ini belum ditetapkan, jadi masih ada ruang untuk mengusulkan yang sifatnya mendesak,” tegasnya.

Achmad Fathoni menegaskan akan membawa laporan ini ke rapat bersama dinas sarpras. Ia berharap ada solusi cepat, terutama terkait ruang kelas yang rusak.

“Tugas saya adalah mendorong agar sarana-prasarana ini segera ditangani, supaya tidak terus membebani kegiatan belajar-mengajar. Mudah-mudahan dalam anggaran perubahan bisa terakomodir,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 02 Klapanunggal Ruisah menyampaikan kondisi sekolah yang saat ini cukup memprihatinkan. Menurutnya, prioritas utama adalah perbaikan tiga ruang kelas yang rusak parah.

“Yang paling urgent itu kelas. Karena kondisinya penuh debu, sangat mengganggu kesehatan anak. Ada anak-anak sampai harus pakai masker, tapi namanya anak-anak, lama-lama dilepas juga. Kasihan mereka,” ujarnya.

Selain kelas, pagar sekolah juga menjadi kebutuhan mendesak. “Pagar ini ibarat pengaman. Kemarin sempat ada kasus kehilangan motor orang tua murid. Walaupun orang tua tidak menuntut pihak sekolah, tapi kami merasa tidak enak kalau pagar belum ada,” kata Ruisah.

Ia menambahkan, total ada 12 ruang di sekolah, dengan 11 ruang dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Karena keterbatasan, pembelajaran terpaksa dilakukan dalam dua shift, pagi dan sore.

“Disdik memang pernah datang. Katanya diusulkan tahun 2026. Tapi kondisi ruang kelas sudah parah, dinding rapuh, lantai meledak, debu bertebaran. Harapan kami ada bantuan percepatan, setidaknya untuk kelas dan pagar dulu,” jelasnya.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *